Jumat, 21 Maret 2008

Cerita Rakyat Surabaya

Dahulu,di lautan lepas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya.Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuat,sama-sama tangkas,sama-sama cerdik,sama-sama ganas,dan sama-sama rakus.Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah.Akhirnya mereka mengadakan kesepakatan untuk berdamai.
Tetapi pada suatu hari ikan hiu sura melangar janjinya dan itu mengakibatkan pertarungan sengit antara hiu Sura dan mereka saling menggigit,menerjang,menerkam,dan memukul dalam pertarungan ini buaya mendapatkan gigitan ikan dipangkal ekornya sebelah kanan dan ikan juga tergigit ekornya hingga hampir putus. Pertarungan ini berkesan dihati masyarakat adalah peristiwa pertarungan antara hiu dan buaya dan peristiwa ini dibuat lambang kota Madya Surabaya yaitu gambar ikan sura dan buaya.
Namun ada juga yang berkata surabaya berasal dari kata sura dan baya.Sura berarti jaya baya berarti selamat jadi surabaya berarti selamat dalam menghadapi bahaya.Bahaya yang dimaksud adalah selamat dari serangan Tar-Tar yang hendak menghukum raja Jawa yaitu Kertanegara, karena Kertanegara sudah tewas terbunuh maka yang diburu adalah Jayakatwang karena Jayakatwang kalah dalam pertarungan maka orang Tar-tar merampas harta bendanya karena tidak terima dengan perlakuan itu Raden Wijaya menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan ujung galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.
Selanjutnya,dari hasil peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi kota Surabaya.Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus bergolak.Tanggal 10 Nopember 1945 adalah bukti jati diri warga surabaya yaitu berani menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda.